Julian Assange, pendiri WikiLeaks, keluar dari penjara setelah setuju untuk mengaku bersalah melanggar Undang-Undang Spionase. Akun resmi WikiLeaks di X (sebelumnya twitter) mengumumkan pembebasan Assange setelah dia memperoleh jaminan dari Pengadilan Tinggi di London. Akun tersebut membagikan video Assange yang tampak menaiki pesawat di Bandara Stansted. Pengadilan di Kepulauan Mariana Utara, Amerika Serikat menjadwalkan Assange untuk tampil di ruang sidang pada 26 Juni 2024 dalam rangka pengakuan bersalah.
Julian Assange boards flight at London Stansted Airport at 5PM (BST) Monday June 24th. This is for everyone who worked for his freedom: thank you.#FreedJulianAssange pic.twitter.com/Pqp5pBAhSQ
— WikiLeaks (@wikileaks) June 25, 2024
Pembebasan Julian Assange: Rincian dan Proses Hukum
Menurut surat dari Departemen Kehakiman AS yang diperoleh The Washington Post, Julian Assange mengaku bersalah karena “bersekongkol untuk secara tidak sah memperoleh dan menyebarkan informasi rahasia yang berkaitan dengan pertahanan nasional Amerika Serikat.” Setelah proses ini selesai, Assange akan kembali ke Australia, negara asalnya. CBS News melaporkan bahwa jaksa dari Departemen Kehakiman merekomendasikan hukuman selama 62 bulan. Mengingat Assange telah menghabiskan lebih dari lima tahun di penjara Inggris, dia tidak akan menjalani hukuman tambahan di AS.
Kronologi Kasus Julian Assange hingga Pembebasan
Julian Assange menjadi sorotan dunia saat dia menjabat sebagai pemimpin redaksi WikiLeaks dan situs tersebut mempublikasikan informasi rahasia AS yang diperoleh dari Chelsea Manning, seorang pembocor rahasia dan mantan perwira intelijen Angkatan Darat. Informasi ini mengungkap data sensitif tentang perang di Afghanistan dan Irak. Pada tahun 2010, Swedia mengeluarkan surat perintah penangkapan atas tuduhan pelecehan seksual oleh dua wanita. Namun, pada tahun 2017, otoritas Swedia menghentikan penyelidikan terkait tuduhan pemerkosaan tersebut.
Pencarian Suaka dan Pengusiran dari Kedutaan Besar Ekuador
Setelah kehilangan banding atas surat perintah penangkapan, Julian Assange mencari suaka di Kedutaan Besar Ekuador di London dan tinggal di sana selama tujuh tahun hingga dia diusir pada tahun 2019. Lenín Moreno, presiden Ekuador saat itu, menjelaskan bahwa suaka Assange “tidak dapat dipertahankan dan tidak lagi layak” karena perilaku Assange yang “tidak sopan dan agresif.” Polisi Metropolitan London kemudian menangkap Assange atas nama AS berdasarkan surat perintah ekstradisi.
Kampanye Global yang Mendukung Pembebasan Julian Assange
WikiLeaks mengumumkan bahwa Julian Assange meninggalkan penjara keamanan maksimum Belmarsh setelah menjalani hukuman selama 1.901 hari. Organisasi tersebut menyebutkan bahwa kampanye global oleh pejuang kebebasan pers, legislator, dan pemimpin dari berbagai spektrum politik berperan penting dalam negosiasi panjang dengan Departemen Kehakiman AS yang akhirnya mengarah pada perjanjian pengakuan bersalah ini.
Tinggalkan Balasan