Startup menjadi primadona bagi banyak anak muda di Indonesia, dan mungkin di dunia. Oleh karena itu banyak sekali anak muda (atau mereka yang berjiwa muda) yang ikut dalam mengembangkan startup. Sebagian dari mereka memang memiliki passion yang amat tinggi pada bidang teknologi, namun tidak jarang yang berniat untuk mendulang kesuksesan finansial.
Semua tidak pernah ada yang salah, baik ketika Anda berniat untuk mengembangkan startup karena motivasi passion atau uang. Namun ada satu pertanyaan yang sering saya dan tim di Prilude Studio ketika mendengar mereka yang ingin mengembangkan startup. Pertanyaan yang paling mendasar tersebut adalah langkah apa yang harus dilakukan ketika kita ingin mengembangkan startup.
Langkah Mengembangkan Startup
Pada dasarnya startup sama dengan perusahaan lain, sama dengan ketika Anda membuat usaha restoran, sama ketika Anda buka bengkel, sama ketika Anda buka usaha kos-kosan. Artinya tujuannya sama yaitu profit. Namun demikian ada satu pola yang berbeda untuk meraih titik tersebut. Jika pada bisnis biasa, orang-orang ingin dan memang harus secepatnya untuk mendapatkan keuntungan, maka di startup kita bisa sedikit mengerem (menunda) untuk memperoleh keuntungan secara langsung.
Hal utama atau target utama selama satu tahun membangun startup biasanya adalah membuat ekosistem, membuat orang-orang (pengguna) itu nyaman menggunakan aplikasi kita, membuat mereka betah kemudian menularkan virus ingin menggunakan produk ke temannya atau keluarganya.
Jumlah pengguna yang banyak akan jadi modal utama bagi pada pemilik startup untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Nah, pendanaan inilah yang bisa mereka gunakan untuk operasional start up (bukan dari penjualan produk secara langsung).
Pendekatan Terbaik Untuk Mengembangkan Startup
Pada dasarnya tidak ada pendekatan terbaik bagimana cara untuk mengembangkan startup. Semuanya adalah trial and error. Namun dari beberapa sumber yang saya pelajari setidaknya yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut.
1. Langkah Pertama Mengembangkan Startup : Eksekusi Ide Dengan Cepat
Ketika Tuhan memberikan ide, Tuhan tidak mngirimkan ide tersebut spesial untuk Anda. Tuhan bisa jadi mengirim ide tersebut ke tetangga Anda, teman Anda, atau orang lain dibelahan dunia sana. Oleh karena itu tekadkan niat dan mulai action, mulai untuk mewujudkan ide Anda.
2. Fokus pada inti, sederhanakan produk Anda
Ada banyak klien yang memesan ke Prilude Studio dengan menyodorkan amat banyak fitur. Kami sebagai developer sering mengingatkan agar fitur awal yang disediakan sebaiknya fokus, namun para klien tidak mengindahkan saran tersebut. Kami menyarankan fokus agar produk bisa cepat rilis, semakin cepat rilis maka semakin cepat juga mendapatkan feedback dari pengguna.
3. Publish produk Anda dengan cepat
Kelebihan utama dari startup adalah kecepatan. Anda harus cepat untuk mempublish aplikasi yang Anda kembangkan. Hal yang akan jadi percuma jika Anda membuat aplikasi begitu lama (sampai bertahun-tahun) tapi ketika dirilis tidak ada yang menggunakan.
Oleh karena itu kecepatan rilis menjadi salah satu kunci sukses memulai start up. Masih berkorelasi dengan poin no 2, pastikan bahwa aplikasi yang Anda buat itu ramping, tidak banyak fitur, fokus pada hal utama yang ingin Anda selesaikan masalahnya. Contoh ketika Anda ingin menyediakan alternatif transportasi online di kota Anda maka Anda buat langsung aplikasi ojek online dengan fitur yang fokus, misal hanya transportasi saja tidak ditambah delivery makanan. Dengan begitu produk Anda akan cepat dirilis. Jika pada kemudian hari Anda ingin menambahkan fitur lain, Anda tinggal melakukan pemesan ulang ke developer yang Anda percayai.
4. Jangan alergi sama feedback
Setelah dipublikasi ke umum (upload ke play store atau app store) yang harus Anda lakukan adalah mendengarkan feedback yang diberikan oleh pengguna. Feedback merupakan harta yang berharga bagi sebuah startup. Dari sana kita bisa melakukan evaluasi terhadap produk yang kita buat. Ya kira-kira sama dengan kita meminta orang-orang untuk menjadi tester aplikasi kita sehingga bisa terbebas dari bug. Setelah mendapatkan feedback pengguna, lakukan perubahan, lakukan update secepat mungkin. Jika Anda telah habis masa kontrak dengan developer Anda, anda bisa memperpanjang kontrak tersebut.
5. Cari mitra terbaik
Poin terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah, carilah mitra terbaik untuk mengembangkan produk Anda. Mitra terbaik bisa dilihat dari portofolio yang mereka buat. Apakah portofolionya masih sedikit atau sudah banyak. Selain itu pastikan juga alamatnya jelas dan kantor fisiknya tersedia. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa developer yang mereka mengerjakan kodingnya secara mandiri (frelance). Tidak salah memang menggunakan jasa freelance, tapi tentu saja akan lebih bagus jika dilakukan oleh team yang lebih profesional.